Detik demi detik telach berlalu
Sekarng aku tingal sendiri
Duduk manis menunggu kedatangan mu
Ditempat sunyi dan sepi
Udara malam semakin dingin
Kopi panas ku mulai mendingin
Menit demi menitz telach berlalu
Aku smakinz tak sabar menanti mu
Waktu menunjukan pikul sembilan
Jam dinding pun mulai berdentang
Aku tetap menunggu hingga kau datang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar